all about kimia
blog bagi orang ingin yang mencari tahu segala sesuatu tentang ilmu kimia
Rabu, 22 Desember 2010
Tingkatkan Traffic Blog dengan easyhit4u + Dapat DOLLAR
Ini dia pengalaman dari kamar360.blogspot.com yang mungkin bisa bermanfaat untuk anda semua. saya mau bagi pengalaman tapi masih baru daftar juga..hehe
yang menarik dari EasyHits4U ternyata kita dibayar juga setiap 1000 kali surfing kita dibayar $ 0.3, dan payoutnya $ 3 melalui Paypal, Alertpay. Tapi syaratnya blog yang kita daftarkan harus berbahasa inggris, saya sendiri belum tau banyak apa pengaruhnya ikut traffic exchange ini selain mendatangkan traffic, ada yang bilang juga si bisa berpengaruh ke alexa rank tapi saya sendiri belum bisa membuktikan itu karena blog saya alexa rank nya baru beberapa hari ini aja menunjukan nilai yang sebenarnya, karena sebelumnya masih mengikuti rank blogspot yaitu 9, dan baru beberapa hari ini berubah menjadi sekitar 20 jutaan.
Buat saya sendiri yang paling saya perhatikan adalah dollarnya jadi kalau manfaat yang lain belum dipelajari benar, tapi dari beberapa ebook marketing berbahasa inggris mereka menunjukan salah satu cara untuk meningkatkan traffic blog yaitu dengan traffic exchange, bahkan di ebook itu trafficnya bisa mencapai 6000 per hari, saya sendiri cuma ikut buat percobaan aja karena di blog itu juga saya pasangi beberapa produk affiliate, tapi belum maksimal hasilnya, karena belum bisa konsentrasi lagi ke blog tersebut. Memang saya sendiri belum mendapatkan bayaran tapi dari info yang saya dapat ada yang sudah pernah dibayar sampai 23 kali, tapi baru aja saya juga baca katanya EasyHits4U itu scam, wah saya belum bisa buktikan mana yang benar, mungkin bulan januari 2009 baru tau hasilnya, karena mulai hari rabu mungkin saya susah akses internet lagi karena harus pergi ke luar pulau jawa.
EasyHits4U sendiri sudah ada sekitar tahun 2003, jadi kalau memang scam pasti sudah banyak beritanya, saya sendiri ikut EasyHits4U hanya dengan menggunakan satu PC, ya takut melanggar TOS nya, walau belum saya baca semua si. Tapi meminimalsir kemungkinan pelanggaran aja si maksudnya.
Tips untuk mendapatkan bonus dollar di EasyHits4U, jika sudah melakukan surfing diatas 100 kali biasanya bonus yang didapat mulai lebih bervariasi diantaranya dollar, jika ingin banyak mendapatkan bonus sebaiknya mulai login dari malam atau lewat jam 2 siang, karena servernya reset sekitar jam 2 siang, dan jika server reset maka nilai yag anda dapat hari itu akan disimpan di statistik anda dan mulai lagi dari 0 (nol). Semakin banyak kita surfing dalam satu hari semakin besar kemungkinan dapat bonus, tapi kalau saya perhatikan setiap saya dapat bonus dollar itu karena saya surfing tidak secara kontinyu, artinya ada jeda untuk berhenti, biasanya jika sudah mencapai 200 kali surfing saya berhenti dulu, alasan utamanya si koneksi internet yang mulai lemot kalau jam sibuk, biasanya saya berhenti 3 atau 4 jam kemudian melanjutkan surfing dan sering dapet bonus dollar, tapi saya sering surfing dari 0 (nol) sampai 500 kali, saya cuma dapet bonus selain dollar, lain halnya jika saya surfing lalu berhenti dan melanjutkannya malam atau pagi hari sampai mendekati jam 2. Sebagai contoh jumlah surfing saya baru 8223 kali tapi dollar yang saya dapat sudah $2.86 (normalnya 8233 kali itu baru mendapat $2.4) ini bisa terjadi karena sering mendapat bonus, sebetulnya tinggal sedikit lagi saya mencapai $3 dan bisa minta pemnayaran, tapi saya hari rabu ini saya harus menyelsaikan pekerjaan di luar jawa, dan ga yakin indosat 3G saya dapat sinyal disana walau hanya GPRS.
EasyHits4U sudah membayar saya $25 sampa isekarang, jadi kalo mau gabung silahkan selagi masih membayar, sebelum ada yang bilang scam.
menarik ga ?
kalau anda tertarik langsung aja daftar Easyhit4u
sumber : kamar360.blogspot.com
Minggu, 19 Desember 2010
Power Point Kimia
mungkin teman-teman ada yang butuh langsung download ajah,,yukkkk
1. Spektroskopi Massa
2. Hemoglobin Glikosilat
3. Oksigen
4. Laporan PKL di SMA N 1 Pondidaha, Konawe-Sultra
Sabtu, 18 Desember 2010
Text Book Kimia
berikut ana kasih deh text book yang saya punya selama ana kuliah di jurusan kimia siapa tau ajah ada yang lagi butuh.. ^^ silahkan di download !!!
1. Kimia Anorganik - Taro saito
2. Biokimia Harper- Murray (Harper's Illustrared Biochemistry)
3. Modern Industrial Microbiology and Biotechnology
4. Vogel's Textbook Of Macro And SemiMicro Qualitative Inorganic Analysis 5th ed-G.Svehla
5. Medical Biochemistry at a glance
6. Chemistry An Industry-Based Laboratory Manual
7. Research and Development in the Chemical and Pharmaceutical_Industry
ALKIL BENZENA
Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar :
- Industri Petrokimia Hulu (upstream petrochemical) : Masih berupa produk dasar (produk primer) dan produk antara (produk setengah jadi)
- Industri Petrokimia Hilir (downstream petrochemical : Berupa produk akhir dan atau produk jadi
Alkil benzene merupakan produk antara (produk setengah jadi) pada industri petrokimia dan diproduksi melalui jalur aromatic.
- Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan atom C siklis, berupa ikatan atom antara C6 – C8, seperti benzena, toluena, xilena, dll
- Sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dan terpolimerisasi.
- Menghasilkan Benzena, Toluena dan Xilena(BTX) sebagai hasil utama, serta sikloheksana (CHX) sebagai produk samping.
Aromatik dengan Bahan Baku Nafta
Hidrokarbon aromatik (BTX) dihasilkan melalui proses catalytic reforming, dengan nafta sebagai bahan baku dan katalis platina, pada suhu 450-500oC
Reaksi pembentukan benzena : dehidrogenasi hidrokarbon sikloparafin
Proses Pembentukan BTX (hidrokarbon aromatic)
Produk Hulu Jalur Aromatik (produk benzene) antara lain melaic anhydride, polistirena, deterjen, fenol, akrilonitril, sikloheksana, kloro benzena, dll.
Deterjen
Detergen merupakan salah satu produk industri yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk keperluan rumah tangga dan industri. Detergen dapat berbentuk cair, pasta, atau bubuk yang mengandung konstituen bahan aktif pada permukaannya dan konstituen bahan tambahan.
Produk yang disebut deterjen ini merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Proses pembuatan detergen dimulai dengan membuat bahan penurun tegangan permukaan, misalnya : p–alkilbenzena sulfonat dengan gugus alkil yang sangat bercabang disintesis dengan polimerisasi propilena dan dilekatkan pada cincin benzena dengan reaksi alkilasi Friedel–Craft Sulfonasi, yang disusul dengan pengolahan dengan basa.
Detergen pertama yang dihasilkan yaitu natrium lauril sulfat (NSL) yang berasal dari lemak trilausil yang kemudian direduksi dengan hidrogen dibantu dengan katalis. Setelah itu, direaksikan dengan asam sulfat lalu dinetralisasi. Karena proses produksinya yang mahal, maka penggunaan NSL ini tidak dilanjutkan.
Industri deterjen selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan alkil benzena sulfonat (ABS). Akan tetapi, ABS ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan karena molekul ABS ini tidak dapat dipecahkan oleh mikroorganisme sehingga berbahaya bagi persediaan suplai air tanah. Selain itu, busa dari ABS ini menutupi permukaan air sungai sehingga sinar matahari tidak bisa masuk pada dasar sungai yang dapat menyebabkan biota sungai menjadi mati dan sungai menjadi tercemar. Perkembangan selanjutnya ABS diganti dengan linear alkil sulfonat (LAS). Detergen ini memiliki rantai karbon yang panjang dan dapat dipecahkan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan busa pada air sungai. Akan tetapi, LAS juga memiliki kekurangan yaitu dapat membentuk fenol, suatu bahan kimia beracun
Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut:
- Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktant ini baik berupa anionic (Alkyl Benzene Sulfonate/ABS, Linier Alkyl Benzene Sulfonate/LAS, Alpha Olein Sulfonate/AOS), Kationik (Garam Ammonium), Non ionic (Nonyl phenol polyethoxyle), Amphoterik (Acyl Ethylenediamines)
- Builder (Permbentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Baik berupa Phosphates (Sodium Tri Poly Phosphate/STPP), Asetat (Nitril Tri Acetate/NTA, Ethylene Diamine Tetra Acetate/EDTA), Silikat (Zeolit), dan Sitrat (asam sitrat).
- Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas atau dapat memadatkan dan memantapkan sehingga dapat menurunkan harga. Contoh : Sodium sulfate
- Additives adalah bahan suplemen/ tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dan sebagainya yang tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC) dipakai agar kotoran yang telah dibawa oleh detergent ke dalam larutan tidak kembali ke bahan cucian pada waktu mencuci (anti Redeposisi). Wangi – wangian atau parfum dipakai agar cucian berbau harum, sedangkan air sebagai bahan pengikat.
Berdasarkan senyawa organik yang dikandungnya, detergen dikelompokkan menjadi :
- Detergen anionik (DAI)
Merupakan detergen yang mengandung surfaktan anionik dan dinetralkan dengan alkali. Detergen ini akan berubah menjadi partikel bermuatan negatif apabila dilarutkan dalam air. Biasanya digunakan untuk pencuci kain. Kelompok utama dari detergen anionik adalah :
- Rantai panjang (berlemak) alkohol sulfat
- Alkil aril sulfonat
- Olefin sulfat dan sulfonat
- Detergen kationik
Merupakan detergen yang mengandung surfaktan kationik. Detergen ini akan berubah menjadi partikel bermuatan positif ketika terlarut dalam air, biasanya digunakan pada pelembut (softener). Selama proses pembuatannya tidak ada netralisasi tetapi bahan-bahan yang mengganggu dihilangkan dengan asam kuat untuk netralisasi.
- Detergen nonionik
Merupakan senyawa yang tidak mengandung molekul ion sementara, kedua asam dan basanya merupakan molekul yang sama. Detergen ini tidak akan berubah menjadi partikel bermuatan apabila dilarutkan dalam air tetapi dapat bekerja di dalam air sadah dan dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran.
- Detergen Amfoterik
Detergen jenis ini mengandung kedua kelompok kationik dan anionik. Detergen ini
dapat berubah menjadi partikel positif, netral, atau negatif bergantung kepada pH air
yang digunakan. Biasanya digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.
Menurut kandungan gugus aktifnya maka detergen diklasifikasikan sebagai berikut :
- Detergen jenis keras
Detergen jenis keras sukar dirusak oleh mikroorganisme meskipun bahan tersebut dibuang akibatnya zat tersebut masih aktif. Jenis inilah yang menyebabkan pencemaran air.
Contoh: Alkil Benzena Sulfonat (ABS).
ABS merupakan suatu produk derivat alkil benzen. Proses pembuatan ABS ini adalah dengan mereaksikan Alkil Benzena dengan Belerang Trioksida, asam Sulfat pekat atau Oleum. Reaksi ini menghasilkan Alkil Benzena Sulfonat. Jika dipakai Dodekil Benzena maka persamaan reaksinya adalah
C6H5C12H25 + SO3 = C6H4C12H25SO3H (Dodekil Benzena Sulfonat)
Reaksi selanjutnya adalah netralisasi dengan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Dodekil Benzena Sulfonat
- Detergen jenis lunak
Detergen jenis lunak, bahan penurun tegangan permukaannya mudah dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak aktif lagi setelah dipakai .
Contoh: Lauril Sulfat atau Lauril Alkil Sulfonat. (LAS).
Proses pembuatan (LAS) adalah dengan mereaksikan Lauril Alkohol dengan asam Sulfat pekat menghasilkan asam Lauril Sulfat dengan reaksi:
C12H25OH + H2SO4 = C12H25OSO3H + H2O
Asam Lauril Sulfat yang terjadi dinetralisasikan dengan larutan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Lauril Sulfat.
Pembuatan deterjen Alkil benzene
Alkil aril sulfonat terbentuk dari sulfonasi alkil benzena, alkil benzena mengandung inti dengan satu atau lebih rangkaian alifatik (alkil). Inti alkil benzena bisa benzena, toluene, xylena, atau fenol. Alkil benzena yang biasa digunakan adalah jenis DDB (deodecil benzena).
Pembuatan deodecil benzena (C6H6C12H25) dilakukan dengan alkilasi benzena dengan alkena (C12H24) dibantu dengan katalis asam. Alkilasi benzena kemudian dilakukan reaksi Fiedel-Craft. Detergen alkil benzena yang dihasilkan melalui proses Fiedel-Craft memliki sifat degradasi biologis yang buruk karena terdapat 300 isomer dari propilen tetramer.
PETROKIMIA
- Petrokimia adalah produk kimia yang berasal dari minyak bumi.
- Beberapa senyawa kimia yang terbuat dari minyak bumi yang juga diperoleh dari bahan bakar fosil lain, seperti batubara atau gas alam, atau sumber-sumber yang terbarukan seperti jagung atau tebu.
- Dua kelas petrokimia :
- olefin (termasuk etilen dan propilen)
- aromatic (termasuk benzena, toluena dan isomernya silen)
- Olefin dihasilkan oleh kilang minyak
Aromatik dihasilkan dengan cracking cairan katalitik dari fraksi minyak bumi.
- Kimia tanaman menghasilkan olefin dengan cracking uap gas alam cair seperti etana dan propana.
Aromatics diproduksi oleh reformasi katalitik dari nafta.
- Olefin dan aromatic adalah blok pembangun untuk berbagai bahan seperti pelarut, deterjen, dan perekat.
Olefin merupakan dasar untuk polimer dan oligomer yang digunakan dalam plastik, resin, serat, elastomer, pelumas, dan gel.
- Secara global, etilena dan propilen masing-masing diproduksi sekitar ~110 juta ton dan ~65 juta ton per tahun.
Produksi aromatics adalah ~70 juta ton.
- Industri petrokimia terbesar berada di Amerika Serikat dan Eropa Barat, namun pertumbuhan besar dalam kapasitas produksi baru di Timur Tengah dan Asia.
- Petrokimia primer dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada struktur kimianya:
- Olefin, termasuk ethylene, propylene, dan butadiena.
Ethylene dan propylene merupakan sumber penting bahan kimia industri dan produk plastik sedangkan butadiena digunakan dalam pembuatan karet sintetis.
- Aromatik, termasuk benzena, toluena, dan silena.
Benzene adalah bahan baku untuk pewarna dan deterjen sintetik. Benzena dan toluena untuk isosianat MDI dan TDI yang digunakan dalam pembuatan poliuretan. Silena untuk memproduksi plastik dan serat sintetis.
- Gas Sintesis merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen yang digunakan untuk membuat amonia dan metanol.
Amonia digunakan untuk membuat pupuk urea dan metanol digunakan sebagai pelarut dan kimia menengah.
- Daftar beberapa petrokimia komersial utama dan turunannya:
- etilena - olefin sederhana, digunakan sebagai bahan baku kimia dan hormon pematangan
- polietilena - etilena dipolimerisasi
- etanol - melalui hidrasi etilena (reaksi kimia dengan menambahkan air) etilena
- etilen oksida - melalui oksidasi etilen
- etilena glikol - melalui hidrasi etilen oksida
- mesin pendingin - etilena glikol, air dan campuran inhibitor
- polyester - salah satu dari beberapa polimer ester dengan keterkaitan dalam rantai tulang punggung
- glikol eter - melalui kondensasi glikol
- etoksilat
- vinil asetat
- 1,2-dikloroetana
- trikloroetilen
- tetrachlorethylene - juga disebut perkloroetilena, digunakan sebagai pelarut dan dry cleaning
- vinil klorida - monomer untuk polyvinyl chloride
- polyvinyl chloride (PVC) - jenis plastik yang digunakan untuk pipa, tubing, dan hal-hal lain
- Propylene - digunakan sebagai monomer dan bahan baku kimia
- Isopropil alcohol - 2-propanol; sering digunakan sebagai pelarut atau alkohol gosok
- akrilonitril - berguna sebagai monomer pada pembentukan Orlon, ABS
- polipropilena - propilena dipolimerisasi
- propylene oksida
- poliol - digunakan dalam produksi poliuretan
- propilen glikol - yang digunakan dalam mesin pendingin dan cairan pesawat deicer
- glikol eter - dari larutan glikol
- asam akrilik
- akrilik polimer
- alil klorida
- epiklorohidrin - kloro-oksiran; digunakan dalam pembentukan epoksi resin
- epoksi resin - jenis lem polimerisasi dari bisphenol A, epiklorohidrin, dan beberapa amina beberapa
- Hidrokarbon C4 - campuran yang terdiri dari butana, butilen dan butadiena
- Isomer butilena-berguna sebagai monomer atau co-monomer
- isobutilen - pakan untuk membuat metal-tert-butil eter (MTBE) atau monomer untuk kopolimerisasi dengan isoprene persentase rendah untuk membuat karet butil
- 1,3-butadiena - diena sering digunakan sebagai monomer atau co-monomer untuk polimerisasi menjadi elastomer seperti polibutadien atau seperti plastik akrilonitril-butadiena-stirena (ABS)
- Karet sintetis - elastomer sintetik dibuat dari satu atau lebih petrokimia (biasanya) monomer seperti 1,3-butadiena, stirena, isobutilena, isoprena, kloroprena; polimer elastomer sering dibuat dari monomer diena konjugasi dengan persentase yang tinggi seperti 1,3-butadiena, isoprena, atau kloroprena
- Olefin yang lebih tinggi
- Poliolefin, seperti poli-alpha-olefin yang digunakan sebagai pelumas
- alpha-olefin - digunakan sebagai monomer, co-monomer, dan prekursor kimia lainnya. Sebagai contoh, sejumlah kecil 1-heksan dapat dikopolimerisasi dengan etilena ke bentuk polietilen yang lebih fleksibel.
- Olefin lain yang lebih tinggi
- Deterjen alkohol
- Benzena-hidrokarbon aromatik sederhana
- Ethylbenzene - terbuat dari benzena dan ethylene
- stirena, dibuat dengan dehidrogenasi dari Etilbenzena; digunakan sebagai monomer
- Polystyrenes - polimer dengan stiren seabagai monomer
- Kumena – isopropilbenzena; bahan baku dalam proses kumena
- Fenol - hidroksibenzena; dari dassdcten yang dibuat dengan proses kumena
- aseton - dimetil keton; juga sering dilakukan dengan proses kumena
- bisphenol A - sejenis fenol "ganda" yang digunakan dalam polimerisasi dalam resin epoksi dan membuat polikarbonat jenis umum
- Epoksi resin - jenis polimerisasi lem dari bisphenol A, epiklorohidrin, dan beberapa amina.
- Polikarbonat - polimer plastik yang terbuat dari bisphenol A dan fosgen (diklorida karbonil)
- Pelarut - cairan yang digunakan untuk melarutkan bahan; contohnya sering dibuat dari petrokimia termasuk etanol, isopropil alkohol, aseton, benzena, toluena, silena
- Sikloheksana - sebuah hidrokarbon alifatik siklik 6-karbon, kadang-kadang digunakan sebagai pelarut non-polar
- asam adipat – sebuah asam dikarboksilat 6-karbon yang dapat menjadi precursor yang digunakan sebagai co-monomer bersama-sama dengan diamina untuk membentuk suatu bentuk kopolimer pengganti dari nilon.
- Nilon - jenis poliamida, ada yang kopolimer pengganti dibentuk dari kopolimerisasi asam dikarboksilat atau turunannya dengan diamin
- kaprolaktam - amida siklik 6-karbon
- nilon - jenis poliamida, beberapa dari polimerisasi kaprolaktam
- Nitrobenzena - dapat dibuat dengan nitrasi tunggal dari benzene
- Anilin - aminobenzene
- Metilen difenil diisosianat (MDI) - digunakan sebagai co-monomer dengan diol atau polyol untuk membentuk poliuretan atau dengan di-atau poliamina untuk membentuk polyureas
- poliuretan
- Alkylbenzene - jenis umum dari hidrokarbon aromatik yang dapat digunakan sebagai prekursor untuk sebuah sulfonat surfaktan (deterjen)
- deterjen - sering termasuk jenis surfaktan seperti alkylbenzenesulfonates dan nonilfenol etoksilat
- klorobenzena
Toluena - metilbenzena, dapat menjadi pelarut atau prekursor untuk bahan kimia lainnya
- benzena
- toluena diisosianat (TDI) - digunakan sebagai ko-monomer dengan diol atau polyol untuk membentuk poliuretan atau dengan di-atau poliamina untuk membentuk polyureas
- poliuretan - polimer yang terbentuk dari diisocyanates dan diol atau poliol
- Asam benzoat - carboksibenzena
- kaprolaktam
- nilon
- Silena campuran - salah satu dari tiga isomer dimetilbenzena, bisa menjadi pelarut atau tetapi lebih sering sebagai precursor bahan kimia
- orto-xilena - kedua kelompok metil dapat dioksidasi untuk membentuk (orto-) asam ftalat
- ftalat anhidrida
- para-xilena - kedua kelompok metil dapat dioksidasi untuk membentuk asam tereftalat
- dimetil tereftalat - dapat kopolimerisasi untuk membentuk poliester tertentu
- poliester - meskipun ada banyak jenis, polietilen tereftalat dibuat dari produk petrokimia dan sangat banyak digunakan.
- Asam tereftalat yang dimurnikan - sering dikopolimerisasi untuk membentuk polietilen tereftalat
- polyester
- Produk-produk Petrokimia
Petrokimia | Polimer & Serat | Petroleum | Kimia | Kesehatan |
Stok Pakan Awal
Pertengahan
|
|
|
| obat-obatan kesehatan |
MINYAK PELUMAS YANG DIPRODUKSI PERTAMINA
- FASTRON FULLY SYNTHETIC
Fastron fully synthetic adalah pelumas mesin kendaraan bensin bermutu tinggi yang diformulasikan khusus dari bahan dasar full synthetic Polyalphaolefin atau yang lebih dikenal dengan PAO, sehingga pelumas ini sangat unggul dikelasnya.
Fastron fully synthetic dengan kekentalan sae 0w-50, memenuhih tingkatan mutu API service kategori SM yang merupakan tingkatan mutu tertinggi saat ini.
Fastron fully synthetic direkomendasikan untuk kendaraan modern dengan teknologi terkini dari pabrikan-pabrikan mobil terkemuka, yang beroperasi pada kondisi ekstrim dan membutuhkan pelumas dengan kualitas unggulan dan tepat untuk kegiatan balap mobil dan racing yang ekstrim
Fastron synthetic memiliki keunggulan-keunggulan:
- Kekentalan ganda yang sangat stabil sehingga mesin dapat memberikan kinerja optimal selama start up dan operasi pada suhu tinggi.
- Ketahanan yang sangat tinggi terhadap oksidasi dan panas sehingga mampu memperpanjang umur pemakaian pelumas.
- Tingkat penguapan yang rendah sehingga pemakaian pelumas akan lebih irit.
- Mencegah pembentukan deposit pada piston sehingga mesin tetap handal.
- Menjaga kebersihan mesin sehingga mesin beroperasi secara optimal.
- Memberikan perlindungan maksimal dari keausan dan kontaminan lain.
- PERTAMINA SYNTHETIC ATF
Pertamina synthetic atf adalah minyak transmisi otomatis multifungsi bermutu tinggi yang diformulasikan dari bahan dasar sintetis dan aditif pilihan.
Dekripsi Produk
- PERTAMINA Synthetic ATF adalah minyak transmisi otomatis multifungsi bermutu tinggi yang diformulasikan dari bahan dasar sintetis dan aditif pilihan. Cocok digunakan untuk transmisi otomatik pada semua jenis kendaraan, sistem hidrolik dan mesin industri.
Spesifikasi
PERTAMINA Synthetic ATF memenuhi performance level :
- General Motor Dexron®-III
- Ford Mercon®
- Allison C-4
- Cat
erpillar TO-2
Keunggulan
Memberikan perlindungan optimum terhadap keausan, korosi, deposit pada gearbox automatic, perpindahan gigi lebih halus tanpa hentakan, friksi lebih stabil dan masa pakai lebih lama, mencegah pembentukan lendir dan lumpur.
Rekomendasi Pemakaian
Dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi transmisi otomatik kendaraan General Motor, Ford, Detroit Diesel, dan kendaraan buatan Jepang, Korea dan negara lainnya. Cocok juga digunakakn untuk aplikasi pada power steering dan sistim hidrolik otomotif, peralatan konstruksi dan perkebunan.
- FASTRON SYNTHETIC OIL SAE 10W - 40
Fastron synthetic oil adalah pelumas mesin kendaraan bermutu tinggi yang diformulasikan khusus dari bahan dasar base oil synthetic dengan tingkat unjuk kerja melampaui persyaratan API SL.
Fastron synthetic dengan kekentalan SAE 10W-40, melampaui tingkatan mutu API service kategori SL/CF, ACEA A3/B3, MB 229.1, dan VW 502/505.
PENGGUNAAN
Direkomendasikan untuk kendaraan modern dari semua pabrikan mobil terkemuka, yang beroperasi pada kondisi ekstrim.
KEUNGGULAN
Fastron synthetic memiliki keunggulan-keunggulan:
- Kekentalan ganda yang sangat stabil sehingga mesin dapat memberikan kinerja optimal selama start up dan operasi pada suhu tinggi.
- Ketahanan yang sangat tinggi terhadap oksidasi dan panas sehingga mampu memperpanjang umur pemakaian pelumas.
- Tingkat penguapan yang rendah sehingga pemakaian pelumas akan lebih irit.
- Mencegah pembentukan deposit pada piston sehingga mesin tetap handal.
- Menjaga kebersihan mesin sehingga mesin beroperasi secara optimal.
- Memberikan perlindungan maksimal dari keausan dan kontaminan lain.
- Meningkatkan akselerasi mobil
- FASTRON SAE 20W – 50 dan SAE 10W-40 (SEMI SYNTHETIC MULTIGRADE LUBRICANT)
Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi synthetic berkualitas tinggi dengan kekentalan ganda (multigrade) sehingga pelumas mudah bersirkulasi pada temperatur rendah dan memberikan perlindungan optimal terhadap keausan komponen mesin pada suhu dan kecepatan tinggi.
Penggunaan
FASTRON SAE 20W-50 dan SAE 10W-40 direkomendasikan untuk kendaraan mesin bensin modern yang dilengkapi dengan sistem Direct Injection dan multikatup. FASTRON SAE 20W-50 dan SAE 10W-40 dapat juga digunakan pada kendaraan mesin diesel tugas sedang.
Kehandalan pelumas ini ditunjukkan dengan kemampuan kerjanya yang telah mendapat approval dari API service kategori SJ (API Donut) untuk FASTRON SAE 20W-50, selain itu memenuhi standar Eropa ACEA G5/PD-2 dan VW 501.01/505.00
FASTRON DIESEL SAE 15W-40 direkomendasikan untuk kendaraan mesin diesel modern putaran tinggi khususnya untuk mesin diesel system Direct Injection dengan gas buang rendah emisi. FASTRON DIESEL SAE 15W-40 dapat juga digunakan pada kendaraan mesin bensin.
Kehandalan pelumas FASTRON DIESEL SAE 15W-40 telah memenuhi tingkatan mutu API CH-4 dan juga memenuhi persyaratan untuk tingkatan mutu API CF, ACEA A2-98/B2-98 dan MB 226.1.
KEUNGGULAN
- Memiliki kekentalan yang sangat stabil pada temperatur rendah dan tinggi.
- Memberikan perlindungan yang efektif terhadap piston dari pembentukan deposit.
- Melindungi mesin dari keausan.
- Memiliki stabilitas oksidasi yang baik.
- PRIMA XP SAE 20W - 50
PRIMA XP SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin yang diformulasikan dari bahan dasar pilihan berkualitas tinggi dari jenis HVI dengan aditif hasil teknologi mutakhir dalam jumlah, jenis dan komposisi yang optimal, antara lain detergent dipersant, anti oksidasi, anti aus serta (VII) Viscosity Index Improper yang kesemuanya mampu memberikan perlindungan yang maksimal terhadap bagian-bagian mesin yang dilumasi.
PRIMA XP SAE 20W-50 memiliki keunggulan utama yaitu mempunyai kekentalan ganda (multigrade), mantap pada suhu tinggi dan rendah sehingga pelumas ini mudah dihidupkan pada waktu suhu rendah serta tetap mempunyai kekentalan yang sesuai untuk pelumasan pada suhu dan kecepatan tinggi.
Formula pelumas ini dikembangkan khusus untuk memberikan perlindungan terhadap pembentukan endapan dan mempunyai ketahanan terhadap degradasi serta mempunyai karakteristik tingkat penguapan yang sangat kecil sehingga konsumsi pelumasnya lebih hemat.
PRIMA XP SAE 20W-50 merupakan generasi pelumas terbaru sebagai upaya peningkatan kualitas pelumas Mesran Prima generasi sebelumnya. Pelumas ini diakui (approved) dan memperoleh sertifikat dari The American Petroleum Institute (API) Engine Oil Licensing and Certification System (EOLCS).
KEMAMPUAN KERJA
Kehandalan pelumas PRIMA XP SAE 20W-50 ini ditunjukkan dengan kemampuan kerjanya yang telah memenuhi persyaratan API Service Classification tertinggi saat ini SJ/CD, CCMC (ACEA) G5/PD2, VW 501.01/505.00.
PENGGUNAAN
Pelumas PRIMA XP SAE 20W-50 ini direkomendasikan untuk digunakan pada mesin kendaraan terbaru dengan baha n bakar mesin. Kendaraan-kendaraan terbaru masa kini dengan multi katup yang dilengkapi sistem DOHC atau Twin Cam merupakan pengguna yang sesuai, sehingga pelumas ini mampu memenuhi tuntutan yang ekstrim pada kegiatan balap mobil maupun rally yang memerlukan pelumas dengan performance level API Service SJ/CF, CCMC (ACEA) G5/PD2 atau VW 501.01/505.00.
Pelumas PRIMA XP SAE 20W-50 dapat juga digunakan pada kendaraan bensin yang mensyaratkan API Service SH dan sebelumnya. Pelumas PRIMA XP SAE 20W-50 cocok juga digunakan untuk kendaraan mesin diesel tugas sedang.
- MESRAN SUPER SAE 20W-50
MESRAN SUPER SAE 20W-50
adalah pelumas mesin bensin yang diproduksi dari bahan dasar pelumas berkualitas tinggi. Mengandung aditif detergent dispersant, anti oksidasi, anti aus dan mempunyai sifat-sifat melindungi dan memelihara kebersihan torak, mencegah terbentuknya sludge (endapan lumpur), mampu mengurangi keausan pada bagian-bagian yang bergerak terutama pada katup dengan baik. Pelumas Mesran Super SAE 20W-50 mengandung bahan aditif khusus sehingga memiliki kekentalan ganda (multigrade), menjadikan pelumas ini mudah bersirkulasi. Mesin mudah dihidupkan pada waktu mesin dingin dan suhu rendah serta tetap mempunyai kekentalan yang mantap saat pengoperasian pada suhu dan kecepatan tinggi.
KEMAMPUAN KERJA
Keistimewaan MESRAN SUPER SAE 20W-50 ini ditunjukkan dengan performance levelnya yang telah memenuhi persyaratan API Service SG/CD. Oleh karena itu tidak perlu tambahan aditif.
PENGGUNAAN
Pelumas MESRAN SUPER 20W-50 ini dianjurkan dipakai pada mesin kendaraan dan motor yang diproduksi dalam tahun 80an yang membutuhkan pelumas dengan kualifikasi performansi yang tinggi.
- MESRAN SAE 10W, 20W, 30, 40, 50
Pelumas ini terutama dianjurkan untuk melumasi mesin kendaraan yang mempergunakan bahan bakar bensin dan menghendaki pelumasan yang sempurna. Pelumas ini adalah dari jenis tugas berat dan bermutu tinggi, mengandung detergent-dispersant additive, sehingga pelumas ini dapat mengurangi pengotoran pada bagian dalam dari mesin, juga mengandung aditif: anti oksidasi, anti karat, anti aus dan anti busa. Minyak lumas ini diformulasikan dari bahan dasar yang memiliki viscosity index tinggi.
KEMAMPUAN KERJA
MESRAN memenuhi persyaratan API Service Classification SE/CC, sehingga tidak perlu tambahan aditif lagi.
PENGGUNAAN
MESRAN sangat sesuai untuk pelumasan mesin bensin kendaraan yang mensyaratkan kinerja API Service SE/CC, Ford ESE M2C-153A, GM 6136 M, MIL-L-46152 and CCMC. Oleh karena itu tidak perlu ditambah aditif lagi.
Jumat, 17 Desember 2010
HEMOGLOBIN GLIKOSILAT
Reaksi pengikatan aldehid pada protein dikenal sebagai reaksi glikosilasi. Salah satu contoh reaksi glikosilasi protein adalah Hemoglobin Glikosilat. Jika Hemoglobin bercampur dengan larutan berkadar glukosa tinggi, rantai beta molekul hemoglobin mengikat satu gugus glukosa secara ireversibel, proses ini dinamakan glikosilasi. Glikosilasi terjadi secara spontan dalam sirkulasi dan tingkat glikosilasi ini meningkat apabila kadar glukosa dalam darah tinggi.
Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen, salah satu jenis dari Hb adalah HbA dan Hb glikosilasi yang terpenting adalah fraksi HbA1c. Merupakan komponen kecil hemoglobin yang stabil dan terbentuk secara perlahan melalui reaksi non-enzimatik dari Hb dan glukosa.
HbA1C terbentuk dari ikatan glukosa dengan gugus amida pada asam amino valin di ujung rantai beta dari globulin Hb dewasa normal yang terjadi pada 2 tahap. Tahap pertama terjadi ikatan kovalen aldimin berupa basa Schiff yang bersifat stabil dan tahap kedua terjadi penyusunan kembali secara Amadori menjadi bentuk ketamin yang stabil. Pada keadaan hiperglikemik akan meningkatkan pembentukan basa Schiff antara gugus aldehid glukosa dengan residu lisin, arginin, dan histidin.
HbA1C terjadi secara lambat yaitu sekitar 120 hari (rentang hidup sel darah merah) dan terjadi terus-menerus sepanjang rentang hidup tersebut, sehingga eritrosit tua akan mengandung HbA1c lebih banyak dibandingkan eritrosit muda.
Jumlah hemoglobin yang terglikosilasi bergantung pada jumlah glukosa darah yang tersedia. Jika kadar glukosa darah meningkat selama waktu yang lama, sel darah merah akan tersaturasi dengan glukosa sehingga menghasilkan glikohemoglobin.
Karakteristik HbA1c
Kecepatan pembentukan HbA1c tergantung secara langsung pada konsentrasi glukosa. Karena eritrosit permeabel dilalui oleh glukosa, maka pengukuran HbA1c mencerminkan keadaan glikemik selama masa 120 hari yaitu rata-rata masa hidup eritrosit.
Waktu paruh HbA1c sekitar setengah dari masa hidup eritrosit yaitu 60 hari (2 bulan). Dengan demikian HbA1c digunakan untuk memantau keadaan glikemik untuk kurun waktu 2-3 bulan yang lampau. (pedoman pemeriksaan laboratorium untuk penyakit diabetes melitus, 2005).
Kadar HbA1c
Kadar HbA1c mencerminkan kadar glukosa darah rata-rata dalam jangka waktu 2-3 bulan sebelum pemeriksaan.
Pada orang normal, sekitar 4―6% hemoglobin mengalami glikosilasi menjadi HbA1C. Pada hiperglikemia yang berkepanjangan, kadar HbA1C dapat meningkat hingga 18―20%. Glikosilasi tidak mengganggu kemampuan hemoglobin mengangkut oksigen, tetapi kadar HbA1C yang tinggi mencerminkan kurangnya pengendalian diabetes. Setelah kadar normoglikemik menjadi stabil, kadar HbA1C kembali ke normal dalam waktu sekitar 3 minggu.
HbA1c sebagai Kontrol Diabetes
HbA1c akan meningkat secara signifikan bila glukosa darah meningkat. Karena itu HbA1c bisa digunakan untuk melihat kualitas kontrol glukosa darah pada penderita DM (glukosa darah tak terkontrol, terjadi peningkatan HbA1c-nya) sejak 3 bulan lalu (umur eritrosit). HbA1c meningkat : pemberian terapi intensif untuk menghindari komplikasi.
Pengendalian metabolisme glukosa yang buruk ditandai dengan kadar gula dalam darah terus meningkat/hiperglikemia (Suyono, 2007).
Tingkat HbA1C yang buruk, mencerminkan ketidakpatuhan klien dalam menjalani terapi diabetik (Suyono, 2007).
Terapi diabetik merupakan terapi yang diberikan pada klien DM untuk menilai manfaat pengobatan dan sebagai pegangan penyesuaian diet, latihan jasmani, dan obat-obatan untuk mencapai kadar glukosa darah senormal mungkin, dan terhindar dari keadaan hiperglikemia ataupun hipoglikemia. Efektif atau tidaknya terapi diabetik yang diberikan bergantung pada hasil pemeriksaan HbA1C (Suyono, 2007).
Semakin tinggi nilai HbA1c pada penderita diabetes melitus semakin potensial beresiko terkena komplikasi. (Hasil studi United kingdom prospektif Diabetes ). Setiap penurunan 1 % saja akan menurunkan resiko gangguan pembuluh darah (mikro vaskuler) sebanyak 35 %, komplikasi diabetes melitus lain 21 % dan menurunkan resiko kematian 21 %. Kenormalan HbA1c dapat diupayakan dengan mempertahankan kadar gula darah tetap normal sepanjang waktu. (Sutedjo, 2006).
Selain itu, produk glikosilasi kolagen dan protein lain yang berumur panjang dalam interstisium dan dinding pembuluh darah mengalami serangkaian tata ulang untuk membentuk irreversible advanced glycosylation end products (AGE), yang terus menumpuk di dinding pembuluh. AGE ini memiliki sejumlah sifat kimiawi dan biologik yang berpotensi patogenik dan diduga turut mendasari komplikasi diabetik.
Beberapa obat hipoglikemik oral (OHO) dapat menurunkan kadar HbA1C sebesar 0.5―2% bergantung cara kerja obat-obatan tersebut, yang sebagian besar akan meningkatkan sekresi dan sensitivitas terhadap insulin.
Seseorang yang melakukan tes harian pada glucometer dan menunjukkan hasil yang tinggi merupakan implikasi dari nilai kadar HbA1C yang tinggi pula. Hasil pada glucometer tinggi bila asupan makanan tidak sesuai dengan diet yang dianjurkan, tidak pernah melakukan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan kadar HbA1C tinggi bila kadar gula darah terakumulasi secara berkepanjangan dari hasil pengukuran pada glucometer sebelumnya. HbA1C terbentuk pasca-translasi yang berlangsung lambat dan tidak dipengaruhi oleh enzim sepanjang masa hidup eritrosit. Karena itu pada eritrosit yang lebih tua kadarnya lebih tinggi daripada eritrosit yang lebih muda.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa tingkat HbA1C pada klien diabetes melitus di Poliklinik sebagian besar memiliki tingkat HbA1C yang buruk (54,8%). HbA1C terkandung dalam eritrosit yang hidup sekitar 100―120 hari, maka tingkat HbA1C yang buruk mencerminkan pengendalian metabolisme glukosa selama 3―4 bulan buruk (Price, 2005).
Nilai yang dianjurkan PERKENI untuk HbA1c (terkontrol) : 4.5%- 7.0 %. Jadi HbA1c penting untuk melihat apakah penatalaksanaan sudah adekuat atau belum. Sebaiknya, penentuan HbA1c ini dilakukan secara rutin tiap 3 bulan sekali.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui gambaran glukosa darah penderita selama 3 bulan, bila di dapat kadar HbA1cnya tinggi (> 7.0 %) berarti kadar glukosa darah penderita sebelumnya pernah mengalami tinggi.